Tour de Trash, Liburan Anti Mainstream di Bali

BestHostels Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Merah Putih Hijau menginisiasi acara Tour De Trash yakni agenda liburan anti mainstream untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan. Acara Tour De Trash berlangsung di Gianyar, Rabu (10/8/2022).

Acara itu terinspirasi dari konsep regenerative travel atau wisata berkelanjutan. Meski masih asing di telinga, namun konsep regenerative travel sebenarnya sudah banyak diadopsi oleh pelaku pariwisata dari berbagai belahan dunia.

Regenerative travel merujuk pada konsep liburan di mana wisatawan juga harus menjaga kelestarian lingkungan dan juga budaya setempat. Tidak sekadar menjaga lingkungan, konsep ini juga mengajak masyarakat untuk memperbaiki sumber daya yang sudah terlanjur rusak.

“Konsep Tour De Trash sendiri sebenarnya cukup out of the box. Mengingat pada umumnya, pariwisata hanya memperlihatkan tempat-tempat yang indah dan menarik untuk dikunjungi. Namun kali ini, BestHostels Indonesia mengajak peserta tur berkunjung ke lokasi-lokasi yang tidak pernah terpikir untuk dijadikan spot pariwisata di Bali,” jelas Rahmadi Aditya Putra, founder BestHostels Indonesia dalam keterangan tertulis.

Rangkaian acara Tour De Trash dimulai dengan peserta mengunjungi Pantai Sanur yang sekaligus menjadi meeting point. Agenda dilanjutkan dengan berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di Temesi, Gianyar. Di lokasi ini peserta tur diajak untuk melihat proses pembuangan akhir sampah.

Nilai yang ingin disampaikan dalam kunjungan ke TPA Temesi adalah mendorong peserta tur untuk mulai melakukan pemilahan sampah di rumah. Sebab sampah yang sudah terpilah dengan baik akan memudahkan tugas para pekerja di TPA setempat.

Puas belajar mengenai sampah di TPA Temesi, peserta tur langsung bertandang ke Pura Gunung Kawi, Tampak Siring. Di destinasi wisata ini dilangsungkan agenda belajar bersama mengenai sejarah dan budaya, sekaligus disampaikan pula ajakan untuk melestarikan situs bersejarah.

Acara Tour De Trash ditutup dengan kunjungan ke tempat pembuangan sampah (TPS) di Desa Pejeng. Di sini, peserta tur diajak untuk belajar memilah sampah organik dan anorganik serta bermain game bersama masyarakat setempat dalam skala yang lebih kecil. Kunjungan ke TPS Pejeng ini cukup spesial, pasalnya desa tersebut merupakan desa percontohan yang sudah bisa mengelola sampahnya sendiri.

Sepanjang acara, peserta nampak sangat antusias dan aktif mengikuti Tour De Trash. Meski sesekali harus merasakan cuaca panas karena agenda dilakukan secara outdoor, namun hal ini tidak melunturkan minat peserta.

“Menurutku tur ini memberikan banyak makna di hidupku. Seperti paket lengkap, dapat wawasan, teman baru, ilmu baru, dan jalan-jalan juga,” ujar Eshie Hikmha, salah satu peserta Tour De Trash.

Ungkapan yang senada juga disampaikan oleh Ahmad Wafi peserta lainnya. Menurutnya acara ini tidak hanya menambah wawasan, namun juga belajar tentang leadership. Kesan tersebut didapatkannya setelah bertemu dengan Ibu Jero ketika berkunjung ke TPA Pejeng.

Secara umum, peserta acara Tour De Trash adalah sejumlah mahasiswa dari Politeknik Bali. Meski demikian ada juga peserta yang merupakan backpacker asal Aceh. Dalam rangka memeriahkan acara, turut bergabung pula beberapa influencer lokal. Mereka di antaranya adalah Natalie (@haynatss) dan Kevin Torsten (@kevin_torsten).

Selepas mengikuti Tour De Trash, para peserta menaruh harapan besar untuk keberlangsungan acara ini ke depan. “Harapannya teman-teman yang lain bisa ikut serta kegiatan ini karena sangat-sangat bermanfaat,” ujar Natalie seusai acara.

Melihat keberhasilan dari acara Tour De Trash perdana ini BestHostels Indonesia berencana akan membuat agenda serupa secara berkala.

Jangan sampai ketinggalan

Ayo gabung dengan kami untuk mendengar cerita kami dan dapatkan penawaran spesial dari kami!