Bedah Langkah Efektif Jadi Wisatawan Ramah Lingkungan, Sempurnakan Dengan Regenerative Travel

Wisata menjadi salah satu cara untuk melepas penat dari padatnya jadwal pekerjaan. Rekomendasi wisata banyak sekali di Indonesia. Indonesia terkenal sebagai negara dengan bahari yang bagus, gunung-gunung yang gagah serta wisata kota yang menarik. Keunikan Indonesia inilah yang membuat para wisatawan tak akan pusing memilih destinasi terbaik untuk liburan. Tak hanya destinasi terbaik, ada juga liburan dengan cara menginap di hostel murah terbaik yang cocok untuk di kantong. Informasi hostel murah terbaik bisa kamu dapatkan di BestHostels Indonesia.

Wisata yang bagus Indonesia juga menjadi pekerjaan rumah bagi para warganya. Ada satu masalah cukup serius yang bisa ditimbulkan wisatawan saat berlibur di wisata bagus Indonesia. Masalah tersebut yakni berkaitan dengan wisata yang mungkin saja bisa membuat alam semakin degradasi. Ya, hal semacam itu bisa terjadi jika kita memilih acuh untuk tidak tahu apa saja adab yang perlu dilakukan agar wisata khususnya alam tidak degradasi.

Satu langkah mendasarnya adalah menjadi wisatawan ramah lingkungan. Tak cukup sampai di situ, wisatawan yang ramah lingkungan juga harus paham konsep regenerative travel. Pembahasan mengenai wisatawan ramah lingkungan disempurnakan dengan regenerative travel akan dibedah secara mendalam dari mulai pembahasan standar hingga masuk ke bagian mencari hubungan antara wisatawan ramah lingkungan dan regenerative travel.

Pahami Arti Wisatawan Ramah Lingkungan

Apa itu wisatawan ramah lingkungan
(Gambar diunduh dari Pexels/Andy Vu)

Siapa sih yang tidak suka berlibur melihat alam yang indah? Hampir semua orang menyukai liburan dengan konsep alam yang menyegarkan mata. Ucap syukur selalu dipanjatkan ketika melihat indahnya pemandangan alam. Fokus keindahan alam itulah yang harus dijaga. Cara sederhana untuk menjaga alam yakni dengan menjadi wisatawan ramah lingkungan.

Apa sih yang dimaksud wisatawan ramah lingkungan? Wisatawan ramah lingkungan merupakan orang yang berlibur dan memiliki sikap bijak dalam berwisata tanpa meninggalkan suatu apapun yang merugikan ketika menikmati wisata alam. Perilaku bijak ini sangat bisa diterapkan dengan kebiasaan. Kebiasaan itu bisa dibangun dengan mencari tahu serta banyak membaca terkait apa saja perilaku yang bisa dilakukan dengan bijak saat berwisata agar tidak merugikan siapapun.

Adapun konsep dari seorang wisatawan ramah lingkungan ini mencakup 3R. 3R itu memiliki arti reuse, reduce dan recyle. Wisatawan ramah lingkungan sangat memegang teguh 3 pedoman tersebut. Bukan tanpa sebab para wisatawan ramah lingkungan terapkan 3R, mereka memiliki tujuan tertentu. Tujuan dari menjadi wisatawan ramah lingkungan antara lain alam menjadi prioritas agar tetap lestari, menghargai setiap tradisi, memberikan kontribusi ke komunitas lokal hingga memahami adanya feedback positif dari kita ketika menerapkan regenerative travel dalam upaya menumbuhkan kembali, memperbaharui serta memulihkan lingkungan yang sudah rusak ataupun hilang.

Pantangan Wisatawan Ramah Lingkungan

Pantangan wisatawan ramah lingkungan
(Gambar diunduh dari Pexels/Matt Hardy)

Salah satu tujuan dari menjadi wisatawan ramah lingkungan adalah bisa terapkan regenerative travel. Sebelum pembahasan mengarah sana, kamu harus memahami dulu dasar-dasar dalam menjadi wisatawan ramah lingkungan. Dasar ini sangat penting untuk dipahami seperti dengan tahu list apa saja yang menjadi pantangan menjadi wisatawan ramah lingkungan.

Jangan gunakan barang sekali pakai

Sebelum berangkat wisata, kamu harus memahami bahwa barang yang kamu bawa janganlah yang sekali pakai. Jangan bawa barang sekali pakai dan langsung kamu buang. Tentu dengan tidak membawa barang sekali pakai kamu bisa menjadi wisatawan ramah lingkungan. Salah satu contoh pengaplikasiannya adalah dengan jangan membawa botol air mineral dan usahakanlah membawa tumbler.

Tumbler yang terbuat dari besi sangat dianjurkan untuk dibawa saat berwisata. Tumbler besi lebih kuat dan tahan lama sehingga menjadi produk yang ramah lingkungan. Membawa tumbler berarti kita untuk turut mendukung pengurangan sampah plastik. Tanpa disadari, tumbler membawa kita peduli akan ramah lingkungan. Selain tumbler, kamu juga biasakan membawa totebag daripada menggunakan kantong kresek. Totebag yang memiliki banyak ruang untuk barang serta bisa dilipat kecil menjadi alasannya. Totebag juga bisa dipakai berkali-kali sehingga menjadi barang yang ramah lingkungan.

Biasakan untuk hemat listrik

Berlibur bukan berarti kita acuh terhadap penggunaan listrik. Biasakan untuk mengisi daya baterai HP sebelum berangkat ke tempat wisata. Isi daya HP jika benar-benar dibutuhkan. Lampu kamar hotel yang kamu sewa juga harus dipakai dengan bijak. Penggunaan kipas angin atau AC harus diperhatikan. Banyak kejadian, wisatawan memilih menyalakan kipas atau AC saat bepergian agar nanti saat kembali ruangan sudah dingin. Jangan membiasakan hal seperti itu karena penggunaan listrik yang berlebihan akan berdampak pada alam itu sendiri.

Lebih baik e-ticket daripada tiket kertas

Berwisata tidak bisa dilepaskan dari adanya tiket. Baik tiket transportasi ataupun tiket wisata. Zaman modern ini teknologi makin canggih. Tak perlu repot-repot cetak tiket kertas apabila sudah ada kemudahan e-ticket. Optimalkan e-ticket agar bisa mengurangi penggunaan kertas untuk suatu yang kurang penting. Meski terkesan simpel, tapi perilaku optimalkan e-ticket cukup berdampak bagi alam suatu saat nanti.

Katakan tidak dengan buang sampah sembarangan

Sampah menjadi salah satu permasalahan umum yang sering terjadi saat berwisata. Orang seakan-akan tak peduli dengan sampah sehingga bertingkah semaunya sendiri. Usahakan untuk disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya agar bisa menjadi wisatawan ramah lingkungan. Kalau kamu menemukan sampah di jalanan, jangan ragu untuk memungutnya dan menaruh ke tempat sampah. Meski tampak sederhana, perbuatan memungut sampah akan menjadi hal besar untuk alam tanpa kamu sadari.

Jangan bertingkah seenaknya sendiri

Pantangan terakhir menjadi wisatawan ramah lingkungan adalah jangan bertingkah seenaknya sendiri. Kamu berkunjung ke tempat wisata dan kamu harus menghargai apa yang ada di sana. Jangan bertingkah egois dengan mencoret dinding, merusak fasilitas wisata, buang sampah sembarangan hingga tak berlaku sopan dengan warga sekitar. Hormati yang ada di sana maka kamu secara tidak sadar sudah mulai paham arti tentang feedback menjadi seorang wisatawan ramah lingkungan.

Langkah efektif jadi wisatawan ramah lingkungan

Langkah efektif jadi wisatawan ramah lingkungan
(Gambar diunduh dari Pexels/Deeana Arts)

Setelah mengetahui pantangan apa saja menjadi wisatawan ramah lingkungan, sekarang kamu bisa melangkah lebih jauh untuk tahu apa saja cara efektif menjadi wisatawan ramah lingkungan. Langkah ini bisa kamu terapkan agar benar-benar memahami cara jadi wisatawan ramah lingkungan sehingga arah menuju feedback positif wisatawan dengan tempat wisata bisa benar-benar terwujud.

Menginap di hotel yang ramah lingkungan

Langkah efektif pertama menjadi wisatawan ramah lingkungan adalah dengan memastikan hotel tempat yang menginap adalah ramah lingkungan. Lalu bagaimana cara tahu hotel tersebut ramah lingkungan? Kamu bisa mencarinya di situs BestHostels Indonesia, banyak pilihan hotel ramah lingkungan yang ditawarkan. BestHostels juga terdapat Hostel Murah Terbaik yang tentunya cocok untuk kantong.

Cara paling mudah cari nama hotel ramah lingkungan adalah memperhatikan namanya, slogannya hingga motto hotel yang usung konsep ramah lingkungan. Apabila kamu belum yakin dengan nama hotelnya, cobalah telusuri hotel-hotel yang punya sertifikat seperti EarthCeek, Leadership In Energy & Environment Design (LEED), ISO 140001, Green Star Hotel Certification hingga Eco-hotel. Tak hanya hotel yang bersertifikat, kamu juga bisa memantau kegiatan hotel tersebut terkait kepedulian terhadap lingkungan. Apabila hotel tersebut memiliki progam-progam menarik tentang lingkungan seperti peduli sampah, maka hotel itu ramah lingkungan.Baca Juga :  22 Kata-kata Mutiara Jurusan Fisika, Kompak Bersama

Kriteria lain hotel yang ramah lingkungan adalah menyediakan amenitas ramah alam. Amenitas ini sebagai upaya untuk memastikan alam tak rusak karena adanya sampah. Kini banyak hotel sudah terapkan amenitas berbahan daur ulang yang mudah terurai dan minim emisi. Kriteria lain yang bisa jadi pertimbangan adalah hotel yang memiliki inovasi seperti memakai tenaga surya untuk listrik. Cara ini dipakai untuk menekan emisi agar hotel menjadi ramah lingkungan. Cara terakhir agar tahu hotel ramah lingkungan dengan melihat kontribusinya terhadap komunitas peduli lingkungan. Cara-cara yang dijelaskan di atas bisa menjadi bahan pertimbangan terkait menginap di hotel ramah lingkungan.

Perbanyak jalan kaki atau minimal pakai transportasi umum

Kendaraan di tempat wisata semakin banyak saja. Polusi terjadi di mana-mana yang membuat kualitas udara semakin menurun. Upaya yang perlu dilakukan oleh wisatawan ramah lingkungan adalah perbanyak jalan kaki. Jalan kaki selain menyehatkan tubuh juga membantu mengurangi polusi di tempat wisata. Apabila jarak benar-benar jauh, kamu bisa menggunakan transportasi umum saja. Transportasi umum akan mengurangi penggunaan kendaraan. Meski terdengar simpel, namun efek dari jalan kaki atau pakai transportasi umum saat terasa dalam upaya wujudkan regenerative travel.

Pilih wisata berdampak rendah bahkan tak ada risiko bagi Alam

Hal yang terus digaungkan adalah jangan sampai wisata berdampak pada alam. Alam harus benar-benar dijaga dan wisata jangan membuat alam malah alami degradasi. Wisata berdampak rendah bagi alam ini bisa mencakup etika dalam berwisata. Kamu harus jaga etika jangan sampai merusak fasilitas wisata. Hal mendasar adalah jangan membuang sampah sembarangan. Lalu jangan asal mencabut daun ketika berjalan. Berusahalah untuk tidak merusak alam saat wisata. Kalau pun kamu meninggalkan sesuatu, tinggalkan saja kenangan yang indah.

Pilihlah wisata yang berdampak rendah contohnya berwisata di tempat yang tidak ramai dan tidak komersil. Jangan semakin membuat padat tempat wisata yang ramai. Keberadaan banyak orang bisa jadi akan menimbulkan sebuah kerusakan. Wisata berdampak rendah seperti pantai yang sepi harus benar-benar dijaga kelestariannya. Cukuplah mata saja yang melihat keindahan alam dan jangan sampai melakukan hal-hal merugikan bagi alam seperti membuang sampah, mencoret-coret dan banyak tindakan tidak terpuji lainnya.

Membantu ekonomi masyarakat lokal

Bertingkah sopan menjadi dasar untuk kamu bisa menjadi wisatawan ramah lingkungan. Bertingkah laku lah yang sopan dan jangan seenaknya sendiri. Hargai setiap perbedaan yang muncul dari suatu tempat. Hargai dan bantulah ekonomi masyarakat lokal yang ada di sana. Produk yang dijual di sana ada baiknya dibeli. Kualitas cinderamata jangan diragukan lagi. Kreativitas warga lokal pasti sudah terasah dalam membuat sebuah kerajinan. Dengan membantu ekonomi masyarakat lokal, kita tanpa sadar sudah menggerakan roda ekonomi di daerah wisata.

Upaya Regenerative Travel

Upaya Regenerative Travel
(Gambar diunduh dari Pexels/ThirdMan.com)

Setelah memakai langkah-langkah efektif menjadi wisatawan ramah lingkungan, selanjutnya membahas tentang apa itu regenerative travel. Regenerative travel adalah gerakan yang dilakukan wisatawan ramah lingkungan untuk bisa menumbuhkan kembali, memperbaharui dan  memulihkan lingkungan yang sudah rusak atau hilang. Perubahan yang diinginkan wisatawan ramah lingkungan adalah perubahan ke arah yang lebih baik sehingga menciptakan semangat baru dalam upaya mengembalikan lingkungan yang rusak.

Regenerative travel ini memiliki tujuan yakni untuk memulihkan kerusakan yang terjadi karena sistem kurang bisa melestarikan alam. Memulihkan kembali bukan perkara yang mudah. Upaya terus dilakukan agar bisa memulihkan kerusakan yang telah terjadi setidaknya bisa seperti keadaan semula. Berikut upaya yang bisa dilakukan agar berhasil memulihkan lingkungan dalam upaya regenerative travel.

Prinsip 3R

Prinsip 3R harus benar-benar diterapkan berupa Reduce, Reuse dan Recylcle. Reduce artinya melakukan pengurangan pakai barang yang kurang berguna. Reuse berarti manfaatkan barang yang masih bisa digunakan dan jangan asal sembarang buang. Recycle artinya proses mendaur ulang barang sehingga kembali memiliki nilai fungsi. Dengan prinsip 3R, upaya pulihkan lingkungan sesuai tujuan regenarive travel bisa terwujud.

Replant

Jangan hanya terapkan reduce, reuse dan recycle, kamu juga perlu melakukan replant agar bisa benar-benar memulihkan lingkungan. Replant memiliki arti menanam kembali agar bisa kembali pulih. Contohnya adalah dengan cara menimbun sampah organik untuk dijadikan kompos.

Beri kontribusi terbaik

Saat berwisata kamu perlu memberikan kontribusi terbaik mu untuk alam. Sederhananya, jika tidak bisa memberi sesuatu, setidaknya jangan merusak. Jangan merusak sudah menjadi kontribusi yang baik. Adapun kontribusi terbaik untuk alam ini bisa berupa kesadaran untuk ikut serta peduli lingkungan agar tempat wisata bisa terus berkelanjutan atau regenerative travel.

Hubungan wisatawan ramah lingkungan dan regenerative travel serta pembahasan feedback positif

Hubungan wisatawan ramah lingkungan dan regenerative travel serta pembahasan feedback positif
(Gambar diunduh dari Pexels/Ravi Kant)

Regenerative travel terus didorong agar proses pemulihan lingkungan cepat terjadi. Konsep regenerative travel ini jauh lebih sempurna dibanding sustainable travel. Apa alasannya? Alasannya karena secara konsep, regenative travel lebih fokus untuk membuat kondisi ekologi menjadi lebih baik dengan berbagai pendekatan-pendekatan pemulihan lingkungan.

Hubungan wisatawan ramah lingkungan dengan regenerative travel yakni wisatawan bisa memberikan kontribusi terbaik untuk alam. Wisatawan tahu apa yang harus dilakukan agar bisa mendapatkan feedback positif dari lingkungan.  Semua elemen terkait dalam hubungan wisatawan ramah lingkungan dengan regenerative travel yang meliputi wisatawan itu sendiri, penyedia wisata serta lingkungan, komunitas di tempat wisata hingga keberadaan alam yang harus terus lestari. Memberikan kontribusi terbaik untuk bumi sembari mendapatkan sisi kebahagiaan wisata terus didorong sebagai bentuk regenerative travel.

“Manusia memanfaatkan alam dan alam akan mengembalikan apa yang dibutuhkan manusia.” Feedback positif seperti inilah yang akan membuat hubungan berkesinambungan antara bumi dan manusia. Regenerative travel ini akan membuat orang menjadi peduli ekologi dan hal itu akan berlaku sebaliknya di mana manusia bisa memanfaatkan alam tanpa harus merusaknya. Hubungan feedback yang positif ini akan jadi cikal bakal bagus dalam konsep wujudkan wisatawan ramah lingkungan yang memahami konsep regenerative travel.

Tulisan ini dibuat secara orisinil oleh Putra Marenda untuk diikutsertakan dalam BestHostels Blog Competition 2022.

Jangan sampai ketinggalan

Ayo gabung dengan kami untuk mendengar cerita kami dan dapatkan penawaran spesial dari kami!